Laporan Khusus

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh Selamat Datang Di Blog Seuntai Kenangan

Senin, 10 September 2007

Ramadhan Tiba, Seberapa Besar “Wadah” yang anda siapkan??

Suatu ketika di sebuah tempat pengungsian terdengar pengumuman akan berlangsung pembagian makanan dari seorang dermawan. Makanan ini istimewa, berbeda dengan makanan yang dibagikan setiap harinya.

Makanan yang disediakan jumlahnya sangat berlimpah. Setiap pengungsi boleh mengambil makanan pembagian itu sebanyak-banyaknya, tapi karena waktunya sempit, pembagian makanan hanya berlangsung satu kali saja. Karena itu, panitia mempersilahkan para pengungsi untuk membawa wadah atau tempat sebesar-besarnya agar dapat menampung makanan sebanyak-banyaknya.

Sayangnya, kebanyakan pengungsi tidak memperhatikan himbauan panitia. Saat berlangsung pembagian makanan, kebanyakan pengungsi hanya membawa wadah sebesar piring dan mangkuk kecil sehingga hanya sebesar wadah itulah mereka mendapatkan jatah makanan. Bahkan ada yang tidak membawa wadah apapun, sehingga cuma bisa mencicipi makanan itu dengan ujung jarinya.

Yang lebih bodoh lagi, ada yang tidak mau mendatangi tempat pembagian makanan. Mereka hanya menatap dari kejauhan sehingga jangankan dapat makanan, sekedar baunyapun mereka tak dapat.

Dari sekian banyak pengungsi, hanya ada segelintir orang yang membawa wadah berukuran besar. Mereka yang sedikit ini tahu benar bahwa makanan yang dibagikan sangatlah lezat dan bergizi. Sebagian mereka ada yang membawa baskom besar, dan sebagian lainnya panci besar. Dan ada satu-dua orang yang membawa drum dan ember yang besar.
“Saya tahu makanan yang dibagikan sangatlah lezat dan bergizi, sehingga rugi rasanya kalau saya hanya mendapatkan sedikit,” kata si pembawa drum menjelaskan alasannya.
“Kok banyak sekali makanan yang Anda ambil, apakah tidak khawatir dituduh serakah?” tanya pengungsi yang lain.
“Tidak,” jawab pembawa drum dengan mantap, “Karena saya juga tahu sang pemberi makanan ini punya stok tak terbatas. Jadi sebanyak apapun makanan yang kita ambil, bahkan hinga satu truk pun kita ambil, setok masih tetap tersedia. Para pengungsi lain dijamin akan tetap kebagian meski masing-masing membawa wdah sebesar truk.” Subhanallah !!!

Kira-kira seperti itu pula kondisi kaum muslimin dalam menyambut kedatangan bulan Ramadhan. Pada bulan ini Allah yang Maha kaya dan Maha Dermawan telah menyediakan pahala yang berlimpah-ruah untuk dibagi-bagikan kepada siapa saja yang berhasrat mendapatkannya. Begitu melimpahnya pahala yang Dia sediakan, sehingga setiap orang dapat mengambil sebanyak mungkin tanpa khawatir yang lain tidak kebagian.

Berapa banyak pahala yang dapat diraih seseorang? Tergantung dari seberapa besar “wadah” yang kita persiapkan. Dalam hal ini “wadahnya” adalah diri kita sendiri, yakni dengan cara men-setting hati, pikiran, jasad, dan harta kita sehingga siap menangguk pahala Ramadhan sebanyak-banyaknya.

Konon Rasulullah saw. dan para sahabatnya telah mempersiapkan kedatangan Ramadhan diri sejak bulan Rabi’ul Awwal, atau enam bulan sebelum ramadhan Tiba. Kemudian sejak bulan Rajab, atau dua bulan sebelum Ramadhan, gairah menyambut bulan suci kian berkobar. Selama dua bulan ini mereka selalau berdoa, “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampikanlah (usia) kami hingga Ramadhan.”

Semoga kita dapat men-setting diri kita sehingga mendapatkan apa yang telah Allah janjikan pada bulan yang mulia ini. Amin ya rabbal alamin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar